Ini
kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun
terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil minum
kopi disebuah kafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal
nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan
mereka sekarang ini.
‘Ngomong-ngomong,
mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?’ ujar seorang kepada
temannya yang sampai sekarang membujang. ‘Sejujurnya sampai saat ini
saya terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya saya masih
melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa dengan seorang gadis cantik
yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk
menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran ketahuan bahwa ia
sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.
‘Di
Jakarta, saya ketemu seorang wanita rupawan yang ramah dan dermawan.
Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah
wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia banyak
tingkah dan tidak bertanggung jawab.‘Saya terus berupaya mencari. Namun
selalu saya temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya
taksir. Sampai pada suatu hari, saya bersua wanita ideal yang selama
ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar,baik hati, dermawan, dan
suka humor. Saya pikir, inilah pendamping hidup yang dikirim Tuhan.’
‘Lantas,’ sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan, ‘Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak segera meminangnya?’
Yang
ditanya diam sejenak. Suasana hening. Akhirnya dengan suara lirih,
sang bujangan menjawab, ‘Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga
sedang mencari pria yang sempurna’
Kawan, ingat!!!
“Wanita-wanita
yang baik-baik itu untuk lelaki-lelaki yang baik-baik dan lelaki
baik-baik itu untuk wanita-wanita yang baik-baik.” (QS. An Nur:26)
Untuk itu...berusahalah untuk selalu menjadi orang yang baik-baik, karena dengan itu kamu akan mendapatkan yang baik-baik pula.
Pesan dari temanku: A. Masriadi tho Bone