Jadi diri sendiri (Be Your Self) = Omong Kosong!!!

Jadi diri sendiri atau be your self mungkin termasuk salah satu dari ribuan nasehat yang sering kita dengar. 
Tapi, jujur saja, saya masih mempertanyakannya. Bagi sebagian banyak orang, mungkin nasihat be your self itu berguna sekali buat menumbuhkan rasa percaya diri, agar tidak minderan, dan lain semacamnya. Tapi, mohon maaf, kalo aku tuh malah muak mendengar nasehat itu.


Aku sudah terlanjur menganggap bahwa setiap manusia sudah terkontaminasi dengan manusia-manusia yang lain yang berada di sekelilingnya. Aku sudah bukan menjadi Aku lagi. Di dalam setiap tubuh Aku sudah terdapat Dia dan Mereka. Semenjak kita lahir, orang-orang di sekililing kita selalu berusaha menjauhkan kita dari diri kita sendiri.
Orang tua kita selalu berdoa agar kita kelak menjadi orang baik, tentu doa itu bagus sekali. tapi ya ujung-ujungnya agar kita menjadi seperti si Anu, si Anu, dan si Anu. Sejak kecil udah dipaksa untuk tidak menjadi diri kita sendiri. Diantara kita pasti sudah ada yang lupa seperti apa sih diri kita yang sebenarnya.


Contohnya saya: saya ingin sekali berakhlak seperti Nabi Muhammad SAW, yang setiap aktivitasnya semuanya bernilai ibadah. Ingin seperti Pa Quraish Shihab yang pengetahuan agama dan mengajarnya sangat baik. Ingin seperti pa Yohannes Surya yang cara mengajarnya fisikanya sangat mudah dipahami, hehehe.... Ingin seperti teman-temanku yang sudah PNS, ingin seperti adekku yang dikepalanya hanya main, ingin seperti bintang film, dan banyak lagi yang lain...ha ha haaaaaa. 
Saya merasa malu dengan perasaan dan keinginan itu. Kalau ada orang yang tanya, "Man, kamu mau jadi apa, seperti siapa?", saya jadi bingung sendiri menjawabnya, dan biasanya orang itu akan bilang,"Jadi diri sendiri, dong!", maka aku akan ngejawab,"Bodo amat!dalam hatiku,  Tai kucing dengan Be your self!".
Lagi pula, aku pikirr, kalau aku ingin kayak Prof. Anu, pasti Prof. Anu juga ingin kaya 'entah siapa', dan 'entah siapa' itu pun ingin kaya 'entah siapa yang lain' juga. 
Atau ada juga orang yang ingin seperti herman soppeng... barangkali he he heeeee....
Apakah hal itu salah? Kalau pun salah, dunia tidak akan langsung jadi kiamat, bukan?
Aku punya teori begini: 
"Kita akan behasil menjadi diri kita sendiri 
kalau kita hidup di bumi ini cuma seorang diri."
Tapi kenyataannya kan tidak seperti. Kita hidup tidak sendiri. Orang-orang berlalu-lalang di depan mata kita. Sejarah demi sejarah melintas di dalam kepala kita. Dan mau tidak mau semua itu udah menjadi sebuah referensi buat kehidupan kita. Aku telah menjadi Kita. Kita telah menjadi Aku. Tak ada Aku yang benar-benar Aku selama masih ada Dia dan Mereka.
Pasti, ya, pasti setiap orang ingin menjadi seperti oranglain yang dikaguminya. Kalau pun ada yang tidak ingin menjadi siapa-siapa, apaboleh buat, berarti orang itu adalah tukangkibul.
Ada yang ingin seperti Nabi Muhammad, Musa, Descrates, Nietzche, Taqiyudin, Tan Malaka, Buya hamka, Che Guevara, Lenin, Marx, Kartini, Pramoedya, Dian Sastro, Gramschi, Imam Syafi'i, Noam Choamsky, Fauzi Badilah, Einstein, Kurt Cobain, A. hassan, Soekarno, Chairil Anwar, Meriam Belina, Leo Tolstoy, Paris Hilton, Ashley Simpson, Angelina Jolie, Ayu Utami, Mikhail Bakunin, Bjork, Tom York, Chris Martin, Dee, Nawal el Sadawi, Cut Nyak Dien, Sutardzi, Seno Gumira Ajidarma, Pablo Neruda, Nurhadiansyah(hehehe...), Goenawan Muhammad. Pipit Senja, Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Emma Goldman, Jimmy Pursey, Jhonny Rotten, Fat Mike, Danzig, Sid Vicious, Ian Mckay, Rob Chaos, Eko Prasetyo, Amir Hamzah, Nobita, Conan, Mr Crab, dan lain sebagainya...dan lain sebagainya...dan lain sebagainya...
Dan banyak juga yang ingin menjadi dirinya sendiri, tapi demi Allah itu tidak akan bisa terjadi.

ditulis di Warkop Bang Haji
13.30 WITA by hersop
10 Februari 2010